Thursday, April 10, 2014

Taman Indah dengan Pupuk Cair Aroma Buah


Pada suatu hari (halah!) aku dikirim gambar pot bunga cantik berbentuk piramida oleh Nana. Lalu menyusul berikutnya berbagai gambar pot bunga dan lanskap taman yang indah. Maka terbit lagi mimpi lama membuat taman kecil di depan rumah.

Pyramid Tree

Pot Lucu
Rumahku yang di desa, masih punya halaman yang lumayan luas buat kejar-kejaran sama kucing. Nanti suatu saat, akan kubangun taman di situ. Taman bunga sederhana saja, dengan kolam ikan dan ishi odoshi, atau pancuran bambu a la Jepang yang pernah kulihat di film Kill Bill, waktu Uma Thurman jumpalitan bunuh-bunuhan sama Lucy Liu di taman bersalju.

Ishi Odoshi
Supaya lebih menyenangkan, kelak nanti tanaman di tamanku akan kurawat dengan pupuk buatan sendiri, pupuk cair aroma buah, pupuk untuk tanaman hias yang tidak kotor dan berbau busuk. Supaya gadis-gadisku juga mau ikut membantu merawat dan memupuk tanaman itu.

Apa sih, pupuk cair aroma buah itu?
Sebenarnya dulu, pada tahun 2010 aku pernah praktek serius membuat pupuk cair ini. Waktu itu aku bekerja di toko meubel yang bertetangga dengan kios buah. Tiap hari, ketika menunggu jemputan pulang, aku selalu melihat banyak buah afkir yang dibuang pemilik kios. Aku ingat pernah membaca di internet tentang pupuk cair aroma buah. Maka demi melihat buah-buahan itu hanya berakhir menjadi sampah, aku meminta pemilik kios itu untuk tidak langsung membuangnya ke bak sampah esok hari. Akan kubawakan ember untuk menampung buah afkir yang tidak terjual, dan kubuat pupuk untuk tanaman.

Dan esoknya, aku berhasil membawa pulang buah jeruk afkir setengah ember, beratnya sekitar 3 kg. Sampai di rumah, langsung kupraktekan ilmu membuat pupuk cair ini.

Hari berikutnya, pemilik kios buah menawari lagi buah afkir. Kali ini adalah buah apel dan pir. Wah, yang jeruk saja belum terlihat hasil jadinya, nih. Tapi ini boleh dicoba juga. Kuterima pemberian itu dan kuproses lagi dengan cara yang sama, namun beda wadah.

Ternyata pemilik kios penasaran. Dia ikut menunggu hasil praktek pupuk cair dari buah afkir. Bahkan di kemudian hari dia menyisihkan buah afkir berbagai jenis untuk eksperimenku. Stawberry, melon, mangga, anggur, dan lain-lain. Maka saat itu aku membuat banyak pupuk cair dengan berbagai aroma. Di belakang rumah berderet-deret ember tertutup berisi calon pupuk yang berbeda-beda tanggal pembuatannya.

Setelah sekitar tiga minggu, aku siap memanen pupuk cair pertama yang beraroma jeruk. Karena saat itu aku memproses 3 kg jeruk afkir, pupuk yang kuhasilkan cukup banyak, sekitar 10 liter. Kutampung pupuk cair beraroma segar itu dalam botol bekas air mineral. Hasil panen pertama pupuk ini kubagi-bagikan kepada saudara dan kawan-kawan. Tentu pemilik kios buah juga kebagian. 

Ketika berturut-turut pupuk cair dengan aroma yang lain kupanen, terbitlah ide untuk membuatnya dalam jumlah yang lebih banyak untuk dijual. Stok buah afkir masih dipasok oleh kios buah samping toko tempatku bekerja saja. Untuk sementara ini cukup lah. Kemasannya memakai ulang botol bekas air mineral. Kubuat juga label untuk pupuk ini : 
e! Fertile.

Pupuk Cair Aroma Buah e! Fertile
Saat itu aku sampai bisa memproduksi ratusan botol pupuk cair beraneka aroma lho. Aku menjualnya Rp. 3000 per botol ukuran 500ml. Pembelinya adalah pemilik tanaman hias, bunga, dan buah dalam pot. Sempat aku berkhayal, pupuk ini akan dibeli oleh petani buah yang menjual buahnya ke kios buah di sebelah toko tempatku bekerja yang buah afkirnya kuambil gratis untuk membuat pupuk yang kujual ke petani buah itu. Ha ha ha ...

Sayang, seribu sayang. Keadaan sulit memaksaku berhenti memproduksi pupuk cair ini. Aku lantas banting stir untuk bertahan dari masalah. Dan sampailah aku di Taiwan, sampai sekarang ...

Sedih, sih, kalau diingat-ingat. Tapi sudahlah. Pokoknya nanti setelah selesai tugasku di sini, aku akan pulang dan membuat pupuk cair aroma buah lagi.

Nah, berikut langkah-langkah pembuatan pupuk cair aroma buah.

Pada dasarnya, semua jenis buah bisa dimanfaatkan untuk membuat pupuk cair beraroma segar dan berwarna terang ini. Tapi untuk menghasilkan pupuk yang berpenampilan dan beraroma menyenangkan, pilihlah buah-buahan yang beraroma khas dan tajam. Konon, buah mangga bisa menghasilkan pupuk cair aroma buah yang paling baik, karena kandungan selulosanya tinggi. Tapi buah jeruk akan menghasilkan pupuk cair dengan aroma buah yang paling asli dan segar. 

Berikut bahan-bahannya:
  • Buah-buahan afkir, atau sisa kulitnya, atau yang tidak termakan. Yang busuk pun tidak apa-apa. Sertakan semua bagiannya, daging buah, kulit, maupun biji.
  • Gula pasir putih, atau gula merah, atau gula aren.
  • Air sumur 
Komposisinya adalah 1,2,3. 
1 kg Buah, 
2 ons gula, dan 
3 liter air. 

Caranya:
  1. Cincang semua buah menjadi potongan kecil-kecil, lalu masukan dalam karung atau kantong kain yang tembus udara dan air.
  2. Larutkan gula dalam air.
  3. Kemudian masukan cincangan buah tersebut ke dalam larutan gula dan air tersebut. Usahakan seluruh kantong tenggelam, bisa ditambahkan batu dalam kantong sebagai pemberat.
  4. Tutup rapat dan diamkan. 
  5. Buka dan aduk selama 1 menit, cukup 3 hari sekali.
Dalam 20 sampai 30 hari akan muncul lapisan putih (jamur) di atas larutan tersebut. Bila lapisan itu sudah mengental dan bertekstur seperti agar-agar tipis, itu tandanya pupuk cair siap dipanen. Ambil kantong yang berisi potongan buah, peras sampai kisat. Cairan yang dihasilkan akan beraroma buah bercampur aroma alcohol yang sedikit menyengat.


Simpan cairan pupuk itu dalam botol yang tertutup rapat. Tapi jangan menyegel botol tersebut, karena proses fermentasi cairan itu terus berlangsung sehingga akan menimbulkan gas. Sesekali tutup botolnya harus dibuka untuk membuang gas tersebut. Ampas buah dalam kantong bisa dicampur dengan sampah organik lainnya untuk membuat kompos padat.

Aplikasi:
  • Untuk memupuk tanaman, campurkan pupuk cair dengan air sumur dengan pebandingan 1 banding10 – 20. Atau kira-kira 5-10 sendok makan pupuk cair dengan 1 liter air. Dosis pencampuran ini tidak mengikat, karena pupuk cair aroma buah bersifat netral. Bila terlalu pekat pun masih akan aman untuk tanaman. Pencampuran hanya dimaksudkan untuk mengurangi keasamannya saja. Siramkan larutan tersebut ke media tanam, atau semprotkan ke daun dan batang. Seperti diketahui, tanaman mengambil hara bukan hanya dari dalam tanah melalui akar saja, melainkan juga dari udara melalui stomata daun dan stomata batang.
  • Sebagai biang, campurkan 300ml pupuk cair ini dengan 1 kg buah, 1 ons gula, dan 5 liter air. Prosesnya sama seperti yang pertama, dan dalam 20 hari pupuk cair turunan ini siap dipanen. Kualitasnya setara dengan biang pupuk cair yang pertama.
  • Sebagai starter kompos padat, semprotkan pupuk cair ke sampah organik (daun dan sisa makanan) yang sudah dipisahkan dari sampah non organik. Lalu tutup sampah tersebut. Mikroorganisme dalam pupuk cair itu akan membantu membusukan sampah menjadi kompos lebih cepat 2X lipat. 
Bila memupuk dan menyuburkan tanaman bisa menyenangkan, maka akan semakin banyak orang mau menanan. Semakin hijau lingkungan, semakin banyak suplai oksigen untuk hidup kita. Paling tidak, bila halaman rumah kita hijau, kita tidak perlu menagih oksigen pada hutan di Kalimantan yang konon merupakan paru-paru dunia, dan konon semakin berkurang luasnya.  

CATATAN: e! Fertile adalah Pupuk Cair Aroma Buah yang dibuat dengan mengusung semangat Go Green!!!

Reduce, Re-use, and Recycle.

Hijaukan bumi, dimulai dari halaman rumah sendiri.

1 comment:

  1. sayang kegiatan ini dihentikan...klo masih ada, aku tertari dgn pupuk cairnya...kebetulan di rmh ada taman kecil juga :)

    ReplyDelete